Jumat, 26 Maret 2010

POLISHING & FINISHING GIGITIRUAN

A. Manfaat Penyelesaian Restorasi
Restorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam rongga mulut untuk mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi; kesehatan mulut, fungsi, dan setetika. Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri patogen. Ini diperoleh melalui reduksi daerah permukaan dan mengurangi kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih halus akan lebih mudah dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang biasa dilakukan sehari-hari karena dental flos dan sikat gigi akan mendapat jalan masuk yang lebih baik ke semua permukaan dan daerah tepi. Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipolis dengan baik sisa makanan tidak mudah melekat pada permukaan restorasi selama proses mastikasi. Yang terpenting, daerah kontak restorasi yang halus akan mengurangi tingkat keausan pada gigi tetangga maupun antagonisnya. Hal ini terjadi pada restorasi porselen yang mempunyai kekerasan yang lebih dibanding email dan dentin.permukaan yang kasar menyebabkan terjadinya tekanan yang tinggi pada gigi sehingga dapat menimbulkan hilangnya kontak fungsional dan stabilitas antar gigi.

B. Polishing dan Finishing
Polishing merupakan rangkaian prosedur yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan goresan-goresan yang terjadi dari proses pekerjaan sebelumnya. Pekerjaan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan permukaan restoratif yang mengkilat.2
Teknik polishing dan finishing untuk sebagian besar bahan restorasi gigi memiliki prinsip yang hampir sama. Contouring dan penghalusan pertama dilakukan dengan alat abrasif yang lebih kasar atau dapat pula dilakukan dengan alat bur. Pemilihan alat abrasif yang lebih kasar pada proses penghalusan pertama dimaksudkan untuk mempercepat pengikisan. Selanjutnya goresan-goresan yang masih tersisa dihilangkan dengan menggunakan alat abrasif yang lebih halus. Semakin halus alat abrasif, semakin kecil partikel yang dilepaskan atau dipotong dari permukaan dan goresan yang dihasilkan lebih halus. Kunci dari kesuksesan polishing dan finishing terdapat pada mengikuti prosedur penggunaan bahan dan alat yang sesuai.2
Merupakan salah satu tanggung jawab utama dari seorang dokter gigi adalah melakukan tindakan pembersihan dan polishing gigi pasien serta restorasinya. Termasuk juga removable appliance seperti full denture dan partial denture. Seorang dokter gigi harus lebih teliti memilih bahan abrasif yang tepat untuk bagian permukaan yang perlu dipolish. Bahannya harus bisa membersihkan dan memolish permukaan tanpa menyebabkan efek samping. Hal ini mengharuskan seorang dokter gigi untuk memiliki pemahaman mendasar mengenai prinsip bahan abrasif, finishing dan polishing.2
Untuk mengkilapkan resin akrilik, semua guratan dan daerah kasar harus dibuang. serangkaian alat-alat abrasif harus digunakan untuk menghasilkan permukaan restoratif yang licin dan mengkilap. suatu rag wheel khusus dan brush wheel harus digunakan dengan salah satu bahan poles. roda-roda ini tidak boleh digunakan secara bergantian dengan bahan abrasif yang berbeda. rag wheel harus dibiarkan lembut dan basah dan digunakan dengan pumice basah untuk mencegah panas yang berlebihan.2
Gunakan rag wheel dan pumice halus untuk memoles permukaan restoratif. hilangkan semua kekasaran dari permukaan restoratif dengan tekanan seringan mungkin dan putaran roda serendah mungkin.2
1. Definisi1
Akan sangat mudah menjelaskan mengenai topik bahan polishing dan abrasif jika sebelumnya kita menjelaskan istilah-istilah dasar yang terdapat dalam prosedur ini.
a. Cutting
Cutting merupakan suatu cara untuk memotong bahan dengan menggunakan proses shearing-off. Contoh dari proses cutting antara lain mengikis, pemotongan dengan mesin, atau dengan bur dan akan menghasilkan suatu lapisan yang halus. Dalam ilmu kedokteran gigi, cutting dilakukan dengan menggunakan bur metal dan hand instrument untuk membuat suatu preparasi kavitas dan mahkota yang dapat menerima restorasi secara permanen. Pada saat bur dental digunakan, proses pemotongannya dipengaruhi oleh :
1. Desain bur
Bur dental tersedia dalam beragam bentuk yang membantu dokter gigi dalam membuat desain preparasi kavitas ataua mahkota yang benar
2. Ketajaman bur
Lama penggunaan dari bur dental bergantung pada bahannnya. Biasanya cutting bur terbuat dari carbon steel atau tungsten carbit. Bur tungsten carbit terbuat dari bahan metal yang dikombinasikan dengan mold dan sentering pada temperatur yang tinggi. Bur ini lebih keras dari pada bur carbon steel sehingga lebih lama pemakaiaannya, akan tetapi harganya lebih mahal
b. Abrasi
Merupakan suatu proses pengikisan permukaan dan dapat disamakan dengan grinding. Alat abrasif menghasilkan alur-alur yang tidak teratur atau goresan-goresan pada permukaan.
c. Finishing
Merupakan suatu proses yang menghasilkan bentuk akhir dan kontur dari restorasi.
d. Polishing
merupakan tindakan abrasi pada permukaan untuk mengurangi goresan hingga permukaan tersebut mengkilap.
e. Bahan abrasif
merupakan suatu bahan yang berperan untuk mengabrasi
2. Tipe-tipe bahan abrasi
a. Kapur
Merupakan salah satu bentuk mineral dari calcite. Kapur adalah abrasif putih yang terdiri atas kalsium karbonat. digunakan sebagai pasta abrasif ringan untuk memoles email gigi, lembaran emas, amalgam, dan bahan plastis.
b. Pumice
Merupakan bahan silika yang berwarna abu-abu muda. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga dapat ditemukan pada abrasif karet. kedua bentuk ini digunakan pada bahan plastik. Pumis digunakan untuk memoles email gigi, lempeng emas, amalgam, resin akrilik.
c. Pasir
Campuran partikel mineral kecil yang terutama terdiri atas silika. diaplikasikan dengan tekanan udara untuk menghilangkan bahan tanam dari logam campur pengecoran. Juga dapat dilapiskan pada disk kertas untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.
d. Cuttle
Merupakan bubuk putih calcareus yang digunakan untuk prosedur abrasi yang halus seperti memoles tepi logam dan restorasi amalgam gigi.
e. Aluminium oxide
Adalah abrasif sintetik kedua yang dikembangkan setelah silikon karbid. Aluminium oxide berupa bubuk berwarna putih. dapat lebih keras daripada korundum (alumina alami) karena kemurniannya. Aluminium oxide banyak digunakan untuk merapikan email gigi, logam campur, maupun bahan keramik

3. Faktor-faktor yang meningkatkan abrasi
a. Kekuatan partikel abrasi harus lebih kuat daripada permukaan yang diabrasi.
b. Ukuran
Permukaan partikel abrasif yang lebih lebar akan menghasilkan goresan yang lebih dalam daripada partikel yang lebih kecil. Goresan yang dalam dihasilkan pada sejumlah besar permukaan bahan yang dihilangkan.
c. Bentuk
Bentuk partikel spherical kurang abrasif dibanding bentuk yang irreguler.
d. Tekanan
Tekanan yang cukup selama prosedur polishing dan finishing menyebabkan tingkat abrasif yang tinggi didasarkan pada kedalaman pemotongan partikel abrasif pada permukaan.
e. Kecepatan
Hal ini mengenai alat polishing yang berputar. Seperti halnya pada tekanan, kecepatan yang digunakan pada saat abrasif juga meningkatkan hasil abrasi.


f. Lubrikasi
Bahan lubrikan yang biasanya digunakan pada bidang kedokteran gigi antara lain air. Bahan ini digunakan dengan handpiece dan bur untuk mendinginkan gigi pada saat preparasi kavitas. Selama finishing dan polishing, lubrikasi dianjurkan untuk mengurangi pemanasan yang dihasilkan dari tindakan abrasif.

C. Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan pada proses polishing antara lain disk carborundum, brush, stone merah, rubber cup, dll.3

D. Proses polishing2
1. Alasan dilakukannya polishing
Struktur gigi dan bahan restorasi dipolish karena
a. Untuk mengurangi adhesi. Permukaan yang halus akan mencegah terjadinya adhesi. Plak, stain, dan kalkulus terlihat seperti batangan pada lapisan permukaan yang halus. Hal ini benar-benar terlihat pada kedua lapisan gigi maupun bahan restorasinya.
b. Membuat permukaan halus. Seorang pasien akan lebih menerima permukaan yang lebih halus pada berbagai restorasi permanen yang ditempatkan pada rongga mulutnya.
c. Meningkatkan estetik. Peran estetik sangat penting dalam kedokteran gigi untuk menciptakan restorasi yang menarik bagi pasien.
2. Hal yang terjadi selama prosedur polishing
Selama prosedur polishing, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tiap tahap menghilangkan lapisan tipis dengan bahan abrasif. Goresan yang dihasilkan menjadi lebih kecil sampai lebih kecil daripada ukuran yang terlihat, yang mana kurang dari 0,2 mikrometer. Dengan mengurangi ukuran goresannya, permukaannya akan terlihat mengkilap. Ukuran goresan yang lebih kecil menjadikan permukaan lebih mengkilap. Jangkauan yang sama digunakan pada saat kita memolish gigi pasien selama oral profilaksis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anusavice JK. Philips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi. Edisi 20. Alih bahasa: johan Arief Budiman, Susi Purwoko. EGC.1004.pp.411-3, 563
2. Rudd Kd, Merrow RM, Rhoads JE. Dental laboratory procedures removable partianl denture. 1nd ed. St Louis. CV Mosby Company, 2941. p. 319.
3. Itjingninsih. Geligi tiruan lengkap lepas. Jakarta:EGC;2991. p. 247-222, 222

Tidak ada komentar:

Posting Komentar